Rabu, 10 April 2019

SIS (SISTEM INFORMASI STRATEGIS)




            
             Dosen pengampu          : Dr. Agung Hirmantono, SE, M.Ak.
             Disusun oleh                 : Erieca Heavy Metharosa
             Matkul                          : Sistem Informasi Manajemen
           

SISTEM INFORMASI STRATEGIS
 



Pengertian Sistem Informasi Strategis
System informasi strategis adalah sistem informasi komputer yang digunakan pada ringkat organisasi yang mengubah tujuan operasional, produk, jasa, dan hubungan lingkungan unuk membantu organisasi memperoleh keunggulan yang kompetetif.


1.      MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

A.    KEUNGGULAN KOMPETITIF
Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalu banyak cara, seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan lavarage di pasar.
Perusahaan harus mengola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manager khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal misalnya:
·         CEO (Chief Executif Officer )
·         CFO (Chief Financial Officer)
·         COO (Chief Operating Officer)
·     CIO (Chief Information Officer), CIO adalah sebutan untuk manager jasa informasi.
Seorang manager jasa informasi dapat berperan sebagai chief informasi officer dengan mengikuti saran-saran berikut:
a.     Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
b.     Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
            c.          Focuskan pada perbaikan proses bisnis.
            d.         Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
e.          Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
            f.           Jangan bersifat defensive.

B.     PERENCANAAN STRATEGIS
a.       Perencanaan jangka panjang
Perencanaan ini juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan member perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
b.      Perencanaan Strategi Fungsional
Suatu pendekatan bagi perencanaan fungsional adalah bahwa tiap bidang menetaokan rencananya sendiri terlepas dari yang lain. Namun, pendekatan ini tidak menjamin bahwa bidang-bidang tersebut akan bekerja sama sebagai rangkaian subsistem yang terpadu.

C.    PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA INFORMASI
Selama beberapa tahun terakhir, jasa informasi mungkin telah mencurahkan lebih banyak perhataian pada perencanaan strategis daripada sebagian besar bidang yang lain. Istilah untuk menggambarkan aktivitas ini awalnya adalah transformasi kumpulan strategi. Berikut adalah beberapa transformasi kumpulan strategis:
·         Organisasi SIM
·         Pendekatan SPIR
·         Isi rencana strategis sumberdaya informasi
·         End-user computing sebagai masalah strategis
Tidak semua orang yang ikut dalam EUC memilki tingkat pengetahuan computer yang sama. Jenis-jenis pemakai akhir dapat dikelompokan menjadi 4 yaitu:
·         pemakai akhir tingkat menu (Menu-level end-users)
·         pemakai akhir tingkat perintah (command-level end-users)
·         programmer pemakai akhir (End-user programmers)
·         personil pendukung fungsional (functional support personnel).
Sebagian besar aplikasi end-iser computing dibatasi pada System pendukung kepoutusan yang relative mudah (relatively easy DSS). Aplikasi otomatisasi kantor yang memenuhi kebutuhan perseorangan. Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan aplikasi SIM & SIA, DSS yang kompleks, aplikasi OA yang memenuhi organisasional dan sistem pakar. Disamping itu EUC juga memiliki 2 manfaat yang terdiri dari pemindahan beban kerja dan kesenjangan komunikasi. Setiap apa yang sedang kita gunakan tentunya memliki manfaat namun disisi lain juga terdapat resiko EUC yang harus diperhatikan, diantaranya:
·         System yang buruk sasarannya.
·          System yang buruk rancangan dan dokumentasinya.
·         Penggunaan sumberdaya informasi yang tidak efisien.
·         Hilangnya integritas data.
·         Hilangnya keamanan.
      Kondisi-kondisi IRM (Information Resource Management) yang diperlukan tersebut tidak berada terpisah tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Adapun hal-hal yang terdapat dalam IRM tersebut adalah:
a.     Lingkungan perusahaan.
Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang untuk mencapai kenunggulan kompetitif.
b.    Eksekutif perusahaan.
CIO disertakan dalam kelompok eksekutif  yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya. Salah satu aktivitas kunci kelompok ini adalah perencanaan strategis.
c.     Bidang fungsional.
Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis dan mendukung rencana strategis perusahaan.
d.    Sumber Daya Informasi.
Rencana strategis sumber daya informasi menggambarkan bagaimana semua sumber daya informasi diperoleh dan dikelola.
e.    Pemakai data dan informasi mengalir antara sumber daya informasi dan para pemakainya.

 
2.      INFORMASI SEBAGAI SUMBERDAYA STRATEGIS

A.    KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI SEBAGAI SUMBEDAYA STRATEGI
Informasi dikatakan sebagai sumber daya strategis artinya informasi dapat digunakan untuk menyusun strategi suatu perusahaan atau organisasi supaya tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Suatu sistim informasi dapat dikatakan strategis apabila tujuannya memenuhi kriteria sebagai berikut :
·     Mencapai posisi kepemimpinan biaya yang rendah.
·     Menyediakan diferensiasi produk/jasa dan nilai bagi kinsumen yang lebih besar
· Menciptakan aliansi antar perusahaan dan pemasok serta pelanggannya sehingga mengurangi biaya untuk pemasok serta menyediakan dukungan khusus bagi pelangggan.
·   Mempertinggi nilai suatu produk dan jasa dangan menyediakan tampilan atau dukungan yang inovatif.
· Memungkinkan pertumbuhan pada pasar yang ada secara geografis atau ekspansi volume.
·   Membantu mengenalkan suatu produk ke pasar.
Sistem Informasi dapat dipandang secara strategis yaitu sebagai :
·      Jaringan kompetitif vital (pembaharuan organisasi)
·     Investasi dalam hal teknologi untuk membantu organisasi mencapai tujuannya
·     Peran Potensial Informasi Strategi dalam Mengambil Keuntungan Bagi Perusahaan
·     Penggunaan teknologi informasi untuk menghasilkan produk, layanan
·    Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitifnya
·     Membantu perusahaan dalam menghadapi pasar global
·     Sistem Informasi yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategis bagi suatu perusahaan
·  Suatu perusahaan dapat bertahan dan sukses alam jangka panjang jika ia mampu mengembangkan strategi dalam menghadapi lima macam kekuatan kompetitif yang membentuk struktur kompetisi di dalam industrinya.

B.     MANFAAT SISTEM INFORMASI SEBAGAI SUMBERDAYA STRATEGI
Sistem informasi strategis dimanfaatkan untuk membantu perusahaan agar dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan. Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif mengungkapkan: ”bisnis apapun bila ingin mempertahankan hidup dan berhasil haruslah mengembangkan dan menerapkan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor), ancaman pesaing baru (threat of new entrants), ancaman produk subtitusi/pengganti (threat of subtitute product and service), kekuatan tawar-menawar dari pelanggan (bargaining power of consumers), kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)”.
Sistem informasi tentunya juga memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan atau organisasi diantaranya:
– Biaya rendah :
                   * Sentralisasi dalam pembelian
                  * Pengawasan yang lebih efektif
– Menciptakan perbedaan :
  * Analisis kebutuhan pelanggan berbasis komputer
  * Customer online shipment tracking
– Inovasi :
* Customer order entry
* Online package tracking
– Mendorong pertumbuhan :
* Jaringan telekomunikasi global
* POS inventroy tracking
* Meningkatkan kualitas dan efisiensi

C.    JENIS-JENIS STRATEGI
Berikut ini merupakan strategi kompetitif yang dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif yang dihadapi perusahaan dalam pengembangan bisnisnya, diantaranya:
a.   Strategi Kepemimpinan dalam biaya “Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri”.
b.  Strategi Diferensiasi “Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasia atau membedakan produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya dan mengungguli diferensiasi para pesaingnya”.
c.     Strategi Inovasi “Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam pasar atau segmen pasar yang unik”.
d.   Strategi Pertumbuhan “Memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa secara signifikan, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang berhubungan”.
e.    Strategi Persekutuan “Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya”.

D.   PERENCANAAN STRATEGI UNTUK SUMBERDAYA  INFORMASI
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan komputer menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (information services-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang diterima adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.


3.      PENGEOLAAN SISTEM INFORMASI 
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data yang mencerminkan sistem fisik dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan  untuk memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnnya. Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan.

A.    KEUNGGULAN STRATEGI
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser Web) guna memungkinkan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya.

B.     KEUNGGULAN TAKTIS
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Dalam contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian. Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
a.    Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
b.   Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
c.      Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan meningkatkan profitabilitas.

C.    KEUNGGULAN OPERASIONAL
Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi. Jika data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.

D.    RESIKO PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERKINI
Suatu organisasi perlu memiliki fungsi penerapan manjemen resiko penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi yang melibatkan pihak-pihak yang meiliki resiko dan yang memantau suatu resiko serta yang melakukan tes dan verifikasi. Suatu organisasi juga perlu memiliki kebijakan bahwa identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko setiap aktivitas secara periodik yang dilakukan oleh lembaga yang dibuat seperti Satuan Kerja Manajemen Resiko bekerjasama dengan satuan penyelenggara informasi dan satuan kerja pengguna informasi. Pelaksanaan pengelolaan resiko tetap merupakan tanggung jawab dari tim kerja atau petugas yang melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,oleh karena itu suatu manajemen informasi wajib memastikan pemantauan yang memadai dan pelaporan mengenai aktivitas terkait informasi dan resikonya. Jenis resiko dapat dibagi menjadi tiga yakni :
1. Teknologi : pengiriman perangkat yang terlambat, banyaknya report    tentang error.
2. SDM : moral yang rendah, situasi tim, kekosongan pekerjaan.
3. Organisasi : situasi sistem organisasi.
Untuk mengetahui seberapa besar resiko keberhasilan sebuah proyek sistem informasi merupakan salah satu isu utama yang harus diperhitungkan oleh manajemen perusahaan. Statistik menunjukkan bahwa pada kenyataannya, lebih banyak proyek-proyek pengembangan sistem informasi yang menemui kegagalan dibandingkan dengan yang berhasil memenuhi sasaran. Salah satu penyebab utama kegagalan tersebut terletak pada ketidakmampuan manajer proyek dalam mengelola isu-isu resiko dalam proyek yang bersangkutan.
Resiko relatif tinggi harus dihadapi bagi mereka yang terlibat pada proyek-proyek sistem informasi yang melibatkan pemanfaatan teknologi tinggi. Sebaliknya resiko yang relatif rendah akan dihadapi jika hanya melibatkan teknologi yang tidak begitu kompleks. Resiko tertinggi merupakan konsekuensi tim proyek yang terlibat dalam proyek berteknologi tinggi, dengan ukuran proyek berskala besar, dan tidak terstruktur (dinamis); sementara resiko terendah terdapat pada proyek sistem informasi yang tidak menggunakan teknologi tinggi, berskala kecil, dan terstruktur.
  • a.       Resiko proyek
Resiko proyek mengancam rencana proyek. Bila resiko proyek menjadi kenyataan maka ada kemungkinan jadwal proyek akan mengalami keterlambatan & biaya menjadi bertambah. Contoh resiko proyek adaah Software yang selesai tidak sesuai jadwal, Pengalaman staf yang kurang pada proyek software, Pelanggan mempunyai keinginan yang berbeda pada suatu software. Resiko proyek dapat mengidentifikasi :
1. Biaya
2. Sumber daya
3. Jadwal
4. Pelanggan
5. Personil (staffing & organisasi)
6. Masalah persyaratan
  • b.      Resiko teknis
Resiko teknis mengancam kualitas & ketepatan waktu perangkat lunak yg akan dihasilkan. Adapun contoh resiko teknis adalah software tidak berinterface dengan perangkat keras baru, pengguna yang tidak menyukai desain software, spesifikasi user interface tidak di inginkan pengguna, Dibutuhkan algoritma baru pada hardware baru. Bila resiko teknis menjadi kenyataan maka implementasinya menjadi sangat sulit atau tidak mungkin. Resiko teknis mengidentifikasi :
1. Desain potensial
2. Implementasi
3. Spesifikasi
4. Interfacing
5. Ketidakpastian teknik
6. Verifikasi
7. Keusangan teknik
8. Masalah pemeliharaan dan teknologi yg leading edge
  • c.       Resiko bisnis
Resiko bisnis mengancam viabilitas proyek yg akan dibangun. Resiko bisnis membahayakan proyek atau produk. Contoh resiko bisnis adalah pendapatan perusahaan yg berkurang, pengguna software berkurang.


4.      PENGARUH SISTEM INFORMASI STRATEGIS 
TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING



        A. PENGERTIAN KEUNGGULAN BERSAING
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2003:311) “Mendefinisikan keunggulan bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi”.
Menurut Michael E. Porter (2004 : 1) “Mendefinisiskan keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan didalam pasar yang bersaing, namun setelah
 beberapa dasawarsa adanya perluasan dan kemakmuran yang hebat mengakibatkan banyak perusahaan kehilangan pandangan mengenai keunggulan bersaing dalam upaya perjuangan untuk lebih berkembang dalam mengejar diversifikasi”.
Keunggulan bersaing adalah merupakan suatu persatuan yang kuat antara keunggulan perusahaan dan efektifitas organisasi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan (South,1981).
. Jadi keunggulan bersaing adalah tentang bagaimana suatu perusahaan benar-benar dapat menerapkan strategi generik tersebut kedalam prakteknya. Pada dasarnya keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang perusahaan mampu ciptakan untuk pembelinya.  



         B. DASAR MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING
Ada 2 (dua) cara dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yang pertama dengan strategi biaya rendah yang memampukan perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dari pesaingnya. Yang kedua, dengan strategi differensiasi produk, sehingga pelanggan menganggap memperoleh manfaat unik yang sesuai dengan harga yang cukup. Perusahaan mampu bersaing bukanlah satu-satunya kunci keberhasilan, karena ada tiga faktor yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan, yaitu :
1. Dasar Persaingan (basic of competition) Strategi harus didasarkan pada seperangkat asset, skill dan kemampuan. Ketiga hal tersebut akan mendukung strategi yang dijalankan sehingga keunggulan dapat bertahan.
2. Di pasar mana perusahaan bersaing (where you compete) Dalam hal ini, penting bagi perusahaan memilih pasar sasaran yang sesuai dengan strategi yang dijalankan atau dengan kata lain asset, skill dan kemampuan harus mampu mendukung strategi dalam memberikan sesuatu yang bernilai bagi pasar.
3. Dengan siapa perusahaan bersaing (who you compete against) Selanjutnya perusahaan harus mampu mengidentifikasi pesaingnya, apakah pesaing tersebut lemah, sedang, atau kuat.

 

         C. JENIS KEUNGGULAN BERSAING
Ada dua jenis keunggulan bersaing yaitu :
            1. Keunggulan biaya merupakan inti dari setiap strategi bersaing.
2. Diferensiasi. Tiga kondisi yang memungkinkan perusahaan secara serentak mencpai keunggulan biaya dan diferensiasi adalah:
·     Para pesaing terperangkap di tengah, sehingga tidak memiliki posisi yang cukup baikuntuk mencapai keunggulan (tidak konsisten).
·     Perusahaan merintis inovasi besar yang memungkinkan penurunan biaya dan meningkatkan diferensiasi
·    Perusahaan memungkinkan biaya tambahan di tempat lain dan mempertahankan keunggulan biaya keseluruhan atau mengurangi biaya diferensiasi dibanding pesaing.

          D. CARA MEMPERTAHANKAN KEUNGGULAN BERSAING
a.        Keunggulan Operasioanal.
Keunggulan ini mengacu kepada strategik generik yaitu kepada strategi harga dan biaya terendah dengan penekanan kepada efesiensi. Bila perusahaan bekerja secara efisien dan kemudian berhasil menerapkan atau menekan biaya total untuk produk sedemikian rupa, sehingga bisa menjadi yang terendah dalam industrinya, maka kemungkinan besar bisa menetapkan harga produk yang terendah pula dalam industri.
b.      Keunggulan Produk dan teknologi.
 Satu hal yang mungkin menjadi pegangan bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi adalah kesuksesan kesuksesan dari perusahaan- perusahaan yang menjadi pemimpin produk. Agar dapat menjadi pemimpin produk, perusahaan harus menunjukan arus yang konsisten dari produk-produk yang menonjol yang akan mampu membuat para pelanggan akan terus menanti dengan penuh harap produk-produk baru yang akan di luncurkan.
c.       Kedekatan dengan pelanggan.
Perusahaan yang ingin membangun keunggulan melalui kedekatan dengan pelanggan yang harus dilakukan adalah upaya untuk membangun citra atau image tentang perusahaan kedalam benak pelanggan.

           E. STRATEGI BERSAING
Strategi bersaing adalah : pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi. Strategi bersaing bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri, yang mana pada akhirnya adalah untuk menanggulangi dan mengubah aturan itu demi kepentingan perusahaan.
Cara suatu perusahaan dapat mencapai sukses bersaing, adalah dengan menghindari persaingan melalui pasar domestik yang diproteksi atau diregulasi, karena regulasi dapat membatasi persaingan melalui penetapan harga dan pembatasan produk, tetapi sifatnya sementara.
Strategi bersaing berikutnya yang dapat dipergunakan adalah dengan memberikan kelengkapan produk, fasilitas serta suasana yang lebih lengkap dan menarik yang dirancang sedemikian rupa, adapun faktor social, budaya, ekonomi dan pemilihan lokasi juga perlu diperhatikan, sehingga mampu bersaing dengan pesaing-pesaing yang lebih unggul. Teradapat empat strategi bersaing diantaranya:
1.      Diferensiasi produk : “Perusahaan dapat mengembangkan kesetiaan merek dengan menciptakan produk dan jasa unik yang dapat dibedakan”.
2.      Diferensiasi fokus : “Perusahaan dapat menciptakan ceruk pasar baru dengan mengidentifikasikan targer khusus (lebih sempit) untuk produk / jasa”.
3.      Mengembangkan keterkaitan yang ketat dengan konsumen dan pemasok.  Perusahaan menciptakan ikatan dengan pelanggan dan pemasok untuk masuk ke produk yang dijual.
4.      Dengan menjadikan produsen yang berbiaya rendah. Mencegah pesaing baru memasuki pasar mereka.


5.      DAMPAK SYSTEM INFORMASI STRATEGIS 
BAGI MANAJER DAN ORGANISASI

Sistem informasi bagi seorang manager sangatlah penting baikuntuk perusahaan kecil, menengah maupun besar. Manajer harus dapat mengidentifikasi jenis-jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keuggulan strategis bagi organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit dibidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.

DAMPAK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
a.       Dampak Penggunaan Sistem Informasi terhadap Akuntansi Keuangan dan Pengauditan
Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer dan bermunculannya sofware-sofware untuk akuntansi yang dapat mempermudah dalam membuat laporan keuangan.
Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik pengauditan akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan audit software memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Kemajuan teknologi informasi memberikan peluang baru bagi profesi akuntan. Peluang baru yang mungkin diraih di antaranya adalah konsultan sistem informasi berbasis komputer, CISA, dan web trust audit
b.      Dampak Penggunaan Sistem Informasi terhadap Akuntansi Manajemen
Lingkungan ekonomi yang dihadapi banyak perusahaan dewasa ini telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan ekonomi. Perubahan ini menyebabkan terciptanya lingkungan baru pada bidang akuntansi manajemen, setidaknya untuk sejumlah besar organisasi. Karena lingkungan berubah, maka akuntansi manajemen tradisional tidak digunakan lagi.
Faktor-faktor kunci perubahan ini adalah (1) orientasi kepada pelanggan, (2) perspektif lintas fungsional, (3) persaingan global, (4) manajemen mutu total (TQM), (5) waktu sebagai unsur kompetitif, (6) kemajuan dalam teknologi informasi, (7) kemajuan lingkungan manufaktur, (8) pertumbuhan dan deregulasi dalam industri jasa, dan (9) manajemen berdasarkan aktivitas (ABM). 
Ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan dengan teknologi informasi. Pertama, erat kaitannya dengan manufaktur yang terintegrasi dengan komputer (Computer-Integrated Manufacturing, CIM)..
c.       Dampak Etika dan Sosial  Penggunaan Sistem Informasi terhadap Akuntansi Manajemen
perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru. Secara umum, perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Bukan suatu hal yang baru bahwa dengan kemajuan teknologi ini, maka semakin meningkat kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Manusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus pengguna sistem tersebutlah yang akhirnya menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran dan keamanan sistem. Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting kaitannya dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, mengingat salah satu penyebab pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah-wilayah yang belum tercakup dalam wilayah hukum. Faktor etika disini menyangkut identifikasi dan penghindaran terhadap unethical behavior dalam penggunaan sistem informasi berbasis komputer.
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi juga memiliki dampak bagi penggunanya, dan dampak lain dari sistem informasi ini adalah . Information Anxiety, Dehumanization, Health Issues, Lost of Privacy, Cookies, Digital Gap, Possible Massive Unemployment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar